BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Saturday, September 7, 2013

Pantun Budi

Payah kami menabur padi,
Nenas juga ditanam orang;
Payah kami menabur budi,
Emas juga dipandang orang.




Tinggi bukit gilang-gemilang,

Air laut tenang-tenangan;

Budi sedikit tidakkan hilang,

Itu menjadi kenang-kenangan.



Jentayu burung jentayu,

Hinggap dibalik pokok mayang;

Bunga kembang akan layu,

Budi baik bilakan hilang.



Biarlah orang bertanam buluh,

Mari kita bertanam padi;

Biarlah orang bertanam musuh,

Marilah kita bertanam budi.



Ayam jantan siayam jalak,

Jaguh Siantan nama diberi;

Rezeki tidak saya tolak,

Musuh tidak saya cari.



Jikalau kita bertanam padi,

Senanglah makan adik-beradik;

Jikalau kita bertanam budi,

Orang yang jahat menjadi baik.



Baik-baik makan keladi,

Keladi itu ada miangnya;

Baik-baik termakan budi,

Budi itu ada hutangnya.



Buah nenas bawa berlayar,

Dimakan sebiji di Tanjung Jati;

Hutang emas boleh dibayar,

Hutang budi dibawa mati.



Tenanglah tenang air di laut,

Sampan kolek mudik ke tanjung;

Hati terkenang mulut menyebut,

Budi yang baik rasa nak junjung.



Cindai bercorak penuh berpita,

Pakaian anak Panglima Garang;

Emas dan perak pengaruh dunia,

Budi yang baik dijunjung orang.

Jangan suka mencabut padi,

Bila dicabut hilang buahnya;

Jangan suka menyebut budi,

Bila disebut hilang tuahnya.


Kalau keladi sudah ditanam,

Jangan lagi meminta talas;

Kalau budi sudah ditanam,

Jangan lagi meminta balas.


Singgah ke pulau menggali ubi,

Kalau ke beting berdayung juga;

Sepuluh kali kita berbudi,

Kalau miskin terbuang juga.


Sudah lama memakai gelang,

Gelang berukir sirama-rama;

Harimau mati meninggalkan belang,

Manusia mati meninggalkan nama.


Mati kayu karena benalu,

Patah layu dahannya mati;

Mati Melayu karena malu,

Kalah Melayu termakan budi


Mencari ikan belida,

Terpancing pula si ikan keli;

Buat baik berpada-pada,

Buat jahat jangan sekali.


Jauh sungguh pergi mandi,

Setapak jalan lewatkan huma;

Berat sungguh menanggung budi,

Seribu tahun takkan lupa.



Ragi pulut dalam kati,

Tapai manis dalam kuali;

Selagi hidup dalam pekerti,

Sampailah mati dalam budi.

0 comments: